UNS sebagai pengelola KHDTK Gunung Bromo atau biasa dikenal dengan Alas Bromo mengadakan acara syawalan dengan tajuk “Bromo Culture Festival”. Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai tanggal 4-7 Mei 2022. Kegiatan Syawalan Alas Bromo tersebut dilaksanakan oleh Universitas Sebelas Maret dan Masyarakat Peduli Api Singo Serang yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Karanganyar. Dengan memanfaatkan nuansa Idul Fitri 1443 H, Syawalan Alas Bromo 2022 mengajak masyarakat Kabupaten Karanganyar dan Solo Raya untuk menikmati serangkaian acara yang dapat mengingatkan nuansa kampung halaman, sekaligus melestarikan kebudayaan tradisional seperti reog, campursari, tari, makanan tradisional, batik, dll.

     Rektor Universitas Sebelas Maret, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum membuka rangkaian Syawalan Alas Bromo “Bromo Culture Festival” 2022. Dalam sambutan, beliau mengungkapkan bahwa banyak sekali potensi di Alas Bromo yang dapat memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar. Beliau mengajak Pemkab Karanganyar, Civitas UNS, dan masyarakat sekitar untuk dapat bersinergi dalam menjaga, merawat, dan mengembangkan Alas Bromo agar dapat menjadi lebih baik lagi. Selain itu, Bapak Titis Sri Jawoto selaku Asisten II Sekda Karanganyar yang mewakili Bupati Karanganyar turut menyampaikan bahwa Alas Bromo yang merupakan wujud hutan kota yang sesungguhnya, harus tetap lestari dan dijaga keasriannya oleh UNS, Pemkab Karanganyar, dan masyarakat sekitar. Beliau berharap agar potensi di Alas Bromo dapat segera digali, diolah, dikembangkan, dan digunakan untuk kebaikan bersama.

     Terdapat beberapa serangkaian acara di Syawalan Alas Bromo 2022, yakni pentas dan Festival Reog, Bazar Kuliner dan Produk UMKM, Festival seni seperti Campursari dan Tari Tradisional, Wahana Outbond High-Rope, dan Off-road. Terdapat 4 sanggar seni yang mengikuti Festival Reog dengan memperebutkan piala bergilir rektor UNS, piala tetap oleh Pemkab Karanganyar, dan uang pembinaan. Terdapat pula 15 stand kuliner jadul dalam bazar kuliner dan beberapa produk UMKM dari KTH, KWT, Desa Wisata sekitar yang turut meramaikan Syawalan Alas Bromo. Warga Kabupaten Karanganyar, khususnya sekitar Alas Bromo sangat antusias dalam acara tersebut. Terhitung sebanyak 2500 pengunjung telah meramaikan Syawalan Alas Bromo 2022.

     Kegiatan yang dilaksanakan selama 4 hari tersebut turut menandai bahwa Alas Bromo telah bangkit dari “tidur”. Menurut Giyanto, warga Desa Baladan yang mengisi stand kuliner jadul, Alas Bromo telah kehilangan nuansa wisata sejak tahun 1990-an dan sekarang Alas Bromo telah bangkit dari “tidur”nya. Menurut pemaparan warga sekitar, sudah sekitar 30 Tahun Alas Bromo tidak melaksanakan kegiatan besar seperti ini. Warga sekitar berharap agar kegiatan seperti ini dapat lebih sering diadakan.

BANGKIT DARI “TIDUR”, ALAS BROMO KARANGANYAR MENGGELAR ACARA SYAWALAN ALAS BROMO “BROMO CULTURE FESTIVAL” 2022

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *