Usai kegiatan penanaman bibit pohon di beberapa demplot KHDTK Gunung Bromo, Rektor Universitas Sebelas Maret, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. dan jajaran UNS, Kapolda Jawa Tengah, Bupati Karanganyar, Kapolres Karanganyar, dan Ustadz Yusuf Mansur langsung menjajal jalur geotrek off-road di Kawasan Gunung Bromo. Penjelajahan dilakukan menggunakan 20 armada jeep dari komunitas off-road daerah Karanganyar dan Indonesian Off-road Federation (IOF).
Bupati Karanganyar, Drs. H. Juliyatmono mencoba secara langsung sensasi mengendarai mobil dengan penggerak 4×4 dan menerjang asrinya KHDTK Gunung Bromo. Drs. H. Juliyatmono pada saat itu memboncengkan Rektor Universitas Sebelas Maret, Kapolda Jawa Tengah, dan Ustadz Yusuf Mansur. Dengan kemudi yang dipegang Drs. H. Juliyatmono, mobil yang mengankut orang penting tersebut menjelajah hutan pinus, hutan karet, jalan berlumpur, tanjakan dan turunan terjal.
Selama kurang lebih 2-3 jam, rombongan berkeliling menerjang lebatnya hutan Gunung Bromo. Perjalanan yang dimulai dari gerbang depan KHDTK Gunung Bromo tersebut diawali dengan melewati medan menurun dengan trek berbatu yang cukup terjal, selanjutnya melewati jembatan sempit yang berlumpur. Rombongan kemudian tiba di lokasi penanaman bibit eukaliptus. Setelah prosesi penanaman selesai, rombongan kembali melanjutkan jalur off-road sepanjang lebih dari 7kKm tersebut. Setibanya di ujung persimpangan jalur berupa hutan karet, rombongan memutar arah karena jalur selepas itu adalah kategori ekstrem. Rombongan memutar arah dan kembali menuju pendopo KHDTK Gunung Bromo melewati ladang penduduk. Petani yang sedang berada di ladang turut senang bertemu dengan rombongan, tegur sapa pun sering terjadi ketika berjumpa dengan petani yang jalan kebunnya dilewati oleh rombongan.
Nantinya KHDTK Gunung Bromo akan membuka area ekowisata yaitu salah satunya adalah geotrek jalur off-road dan motorcross. “Dengan adanya jalur geotrek off-road ini, Karanganyar memiliki tambahan tempat wisata alam yang patut dikunjungi oleh off-roader tanah air”, terang Drs. Juliyatmono setelah tiba di pendopo. Beliau mengatakan sudah biasa melewati jalur off-road seperti di KHDTK Gunung Bromo.