Gambar 1. Penyampaian materi oleh narasumber secara virtual

            Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Gunung Bromo merupakan kawasan hutan yang saat ini berada di bawah pengelolaan UPT Pusdiklathut UNS. Selain melakukan pengelolaan flora dan fauna, UPT Pusdiklathut UNS juga melakukan kerjasama dengan masyarakat lokal. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat tim pengabdian yang diketuai oleh Dwi Priyo Ariyanto, S.P, M.Sc, Ph.D melakukan pelatihan budidaya lebah madu klanceng, yang diharapkan dapat menjadi salah satu sumber ekonomi alternatif bagi masyarakat lokal. Kegiatan pelatihan ini dilakukan dalam bentuk pelatihan kelas berupa penyampaian materi oleh narasumber dan praktik budidayanya.

            Kegiatan pelatihan kelas berlangsung pada tanggal 30 Juni 2020 yang diikuti oleh 41 peserta yang tergabung dalam keanggotaan karang taruna dari Kelurahan Delingan dan Gedong. Kegiatan pelatihan kelas diselenggarakan secara terpisah, dimana narasumber menyampaikan informasi secara online, sementara peserta berkumpul di pendopo KHDTK UNS, hal ini disebabkan oleh kondisi pandemi Covid-19. Namun demikian, kegiatan tetap berlangsung lancar, terjalinnya diskusi yang menarik, dan materi yang disampaikan oleh para narasumber tersampaikan dengan baik kepada para peserta. Materi yang disampaikan oleh kedua narasumber yaitu Bapak Agussalim, S.Pt, M.Sc. merupakan seorang peneliti dari Universitas Gadjah Mada, dan Bapak Ahmad Farid Indra Gunawan, S.TP. selaku praktisi sekaligus pengusaha, adalah berkaitan dengan peluang usaha, proses budidaya, pemanenan, dan pemasaran madu.

            Selanjutnya, kegiatan praktik di lapangan yang dilaksanakan pada tanggal 7 September 2020 bertempat di KHDTK Gunung Bromo. Peserta yang hadir adalah peserta yang sebelumnya sudah mengikuti pelatihan kelas pada bulan Juni lalu. Pada kegiatan ini, narasumber langsung memberikan arahan dan praktik kepada para peserta mulai dari pemindahan koloni lebah ke kotak sarang, bagaimana cara mengetahui apakah madu sudah bisa dipanen atau belum, cara pemanenan, dan pengemasan produk. Lebah klanceng tidak seperti lebah ternak lainnya, karena lebah klanceng tidak memiliki sengat dan pemeliharaannya pun cenderung lebih mudah dan sederhana. Bagi para pemula, dalam melakukan budidaya lebah klanceng dapat memanfaatkan sumber pakan dari bunga yang tumbuh di halaman rumah, sembari memperkaya jenis tanaman terutama dengan jenis yang menghasilkan polen dan nektar, seperti bunga matahari dan air mata pengantin.

Gambar 2. Pelatihan praktek budidaya lebah madu Klanceng di KHDTK Gunung Bromo

            Melalui kegiatan ini, tim pengabdian bekerjasama dengan pihak pengelola KHDTK Gunung Bromo UNS menawarkan bentuk kerjasama dengan karang taruna berupa pembentukan Kelompok Tani Hutan yang terlibat dalam pengelolaan budidaya lebah klanceng dengan sistem bagi hasil. Kesepakatan ini sudah berhasil dilakukan pada tanggal 22 Oktober 2020 yang dihadiri oleh Kepala UPT Pusdiklathut UNS, tim pengabdian, dan perwakilan karang taruna serta Penyuluh Kehutanan dari Cabang Dinas Kehutanan wilayah 9 dan perwakilan Kelurahan Gedong, Kecamatan Karanganyar. Dengan terbentuknya kerjasama ini diharapkan tidak hanya meningkatkan performa pengelola KHDTK, akan tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat. Kegiatan pengelolaan lebah Klanceng akan terus berlanjut dan diharapkan akan ada banyak pihak yang terlibat di dalam pengelolaannya. UNS melalui UPT Pusdiklahut UNS akan terus mendorong dan mendukung segala bentuk kegiatan positif dan memberikan manfaat terutama kegiatan yang berkaitan dengan upaya pelestarian kawasan hutan.

Gambar 3. Pembentukan KTH Lebah Brom

Pelatihan Budidaya Lebah Madu Klanceng